reportase 12, pertemuan 13

JAKARTA, Senin 20 Mei 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan ketiga belas dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas perilaku konsumen. Materi disampaikan kelompok penyaji

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan perusahaan pembuat produk dan jasa dimulai dari pengamatan awal hingga penggunannya dan keberlangsungan produk tersebut demi memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan. Karakteristik pelanggan(konsumen) didasarkan atas; kebudayaan, social, pribadi, acuan, kepribadian, citra diri dan gaya hidup. Menarik bila kita melihat karakteristik yang mencerminkan citra diri atau gaya hidup. Pelanggan membeli suatu produk agar bisa dikatakan berbeda dengan yang lain, jadi bisa dikatakan itu bisa menopang strata kehidupan si pembeli. Adapun perilaku yang berceminan dengan gaya hidup diakibatkan kebutuhan diri untuk mengikuti perkembangan yang ada agar bisa setara dengan teman, kolega, maupun lingkungan sekitar

Adapun perilaku pembeli terdapat 4 item: Pertama, kompleks; ini mengindikasikan pembeli yang sempurna dan detil dalam melakukan pembelian dan penggunaan suatu produk yang bermacam-macam dan dari produsen yang beraneka ragam pula. Kedua; Mengurangi ketidak cocokan, tipe pembeli seperti ini biasanya pembeli yang merasa kecewa dengan satu produk dan ingin mencoba produk sama namun berbeda produsen. Ketiga; Berdasarkan kebiasaan, hubungan yang erat antara produsen dan konsumen yang didasari kepuasan pelanggan akan produknya menyebabkan pelanggan menggunakan segala produk yang diciptakan produsen dikarenakan pelanggan percaya akan kualitas dari hasil yang diciptakan. Keempat; Berdasarkan keberagaman, menurut saya tipe pembeli seperti ini menyukai hal yang beda dan ingin memiliki semua perbedaan tersebut untuk dibandingkan satu sama lain atau pembeli merasa puas apabila menyoba item yang sama namun dari produsen yang berbeda-beda.

Diakhir pemaparan kelompok terdapat istilah konsumerisme, diakabatkan oleh 2 hal 1. Proses ketidak puasan, ketidak adilan yang diterima. 2. Mengusahakan untuk memperbaiki hal yang demikian.


Pukul 10.30 perkuliahan selesai.

Reportase 11 Pertemuan 12


JAKARTA, Senin 13 Mei 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan kedua belas dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Kualitas Jasa. Materi disampaikan kelompok 7 sebagai kelompok penyaji

Kualitas jasa harus sesuai dengan ekspekatasi dari pelanggannya. Kelompok memaparkan  terdapat kesenjangan yang mengakibatkan ketidak berhasilan jasa antara lain a). Harapan konsumen dan persepsi manajemen b). persepsi manajemen dan spesifikasi mutu dan c). spesifikasi kulitas dan penyerahan jasa. Didal;am perkuliahan dijelaskan pula tentang kualitas dalam Total Quality Management dibagi menjadi 3 ; 1. Kualitas Absolut (tiada banding), 2. Kualitas Relatif, 3. Kualitas yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan (costumer behavior).

Diakhir perkuliahan pak amril menjelaskan pertanyaan tentang Pengendalian Mutu (quality control) dan Penjaminan Mutu (quality assurance) serta memberikan kesimpulan perkuliahan. Pukul 10.30 perkuliahan selesai.

Filosofi Nama Institut Pendidikan

Agrarians Batavians berasal dari dua kata yaitu agrarians dan Batavians, agrarian diambil dari sebuah kata agraria yang biasa kita dengar berkaitan dengan bidang pertanian adapun Batavian diambil dari kata Batavia sebutan untuk kota Jakarta pada masa lampau. Agrarians Batavians merupakan sebuah nama organisasi kepemudaan yang tergerak membangun dan menghidupkan penghijauan khususnya didaerah kota maupun pinggiran bertempat di sekitar Jakarta timur. Dengan mengambil fokus pada lahan yang yang ada dan menyulap sebuah perkampungan kumuh menjadi perkampungan hijau. Awal mulanya terbentuk Agrarians Batavians bermula dari sekumpulan remaja dengan hobi bersepeda dan terbesit ingin mengubah lingkungan mereka yang kumuh dan banyak asap kendaraan menjadi lingkungan asri dan nyaman.

Reportase ketujuh

Senin 15 April 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan kedelapan dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Pengaruh Merk Dagang dan Konsep Nilai. Materi disampaikan kelompok 4 sebagai kelompok penyaji Merek adalah nama atau istilah yang digunakan untuk produk kita. Merk harus mengandung filosofis produk dan memiliki makna. Bagian dari merk yaitu adalah nama merk yang berupa kumpulan huruf, kata, atau angka dan tanda merk yang berupa simbol atau desain yang mewakili merk. Merk dapat menggambarkan jenis usaha, status, lokasi, nama orang, atau sejarah. Karakteristik merk yang baik yaitu merk mampu mengingatkan sesuatu dengan karakteristik produk, mudah dieja, mudah dibaca, mudah diingat, merk dapat diadaptasi oleh produk baru, merk dapat didaftarkan dan dilindungi hak patennya. Tepat pukul 10.30 perkuliahan manaejemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.

Reportase Ke-6

Senin 08 April 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan ketujuh dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Penciptaan dan Pengembangan Produk. Materi disampaikan kelompok 3 sebagai kelompok penyaji Produk dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu: convenience product, shopping product, speciality product, unsought product.Tahapan dalam menciptakan dan mengembangkan produk adalah pertama konsepsi ide, ide mengenai produk harus segar dan brilian sesuai dengan tujuan perusahaan. Ide juga bisa datang dari konsumen yang menggunakan produk serupa. Setelah ide-ide telah ditampung oleh perusahaan, selanjutnya menyaring ide produk apabila ide yang ada terlalu banyak. Kedua, analisis bisnis yaitu menentukan harga investasi yang dibutuhkan, seberapa besar potensi pasar, seberapa besar target penjualan perusahaan dan kemungkinan laba yang diperoleh perusahaan, kemungkinan laba ini dapat dijadikan sebagai target bagi perusahaan. Ketiga, riset pasar yaitu mengindentifikasi kebutuhan pasar lalu setelah mengetahuinya kita harus lihat produk yang akan kita buat sudahkah memiliki pesaing atau belum. Pengembangan produk yaitu kita dapat membuat prototype dari produk untuk dikembangkan dan diuji kelayakannya di masyarakat, namun sebelum diuji kepada masyarakat produk harus telah diuji oleh tim internal perusahaan terlebih dahulu. Tepat pukul 10.30 perkuliahan manaejemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.

Reportase kelima "Bauran pemasaran"

Senin 25 Maret 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan keenam dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Bauran Pemasaran. Materi disampaikan oleh kelompok penyaji yaitu kelompok 2. Bauran pemasaran yang juga dikenal dengan istilah marketing mix adalah kumpulan alat taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk memperoleh tempat di masyarakat. Bauran ini masih sangat erat kaitannya dengan Positioning. Bauran pemasaran memiliki empat elemen yaitu Product, Price, Place, dan Promotion. Product adalah rancangan kita terhadap produk yang akan dipasarkan seperti desainnya, fitur produk, nama produk, dan merek produk. Price adalah harga yang berkaitan dengan produk yang akan dipasarkan seperti daftar harga dari produk kita, potongan harga yang akan diberikan kepada pembeli, periode pembayaran jika kita akan memberlakukan sistem kredit dalam menjual produk dan persyaratan kredit yang harus dipenuhi oleh pelanggan. Place adalah tempat yang akan kita jadikan sebagai lokasi pemasaran, hal-hal yang termasuk didalamnya adalah saluran, daerah cakupan, pemilihan lokasi penjualan, transportasi yang digunakan agar produk bisa sampai di tempat tujuan. Promotion adalah langkah yang dilakukan oleh penjual agar masyarakat dapat mengenal produknya dan membelinya. promosi dapat dilakukan dengan memasang iklan di berbagai media, melalui penjualan pribadi, promosi penjualan dan membina hubungan dengan masyarakat. Tepat pukul 10.30 perkuliahan manaejemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.

reportase ke empat pertemuan kelima "Positioning"

Senin 18 Maret 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan kelima dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Positioning. Materi disampaikan kelompok 1 sebagai kelompok penyaji Positioning dapat diartikan sebagai upaya menempatkan produk dan merek dalam persepsi pembeli. Positioning bertujuan untuk menempatkan produk di pasar sehingga berbeda dengan pesaing, memposisikan produk hingga dapat menyampaikan hal pokok, mencapai hasil yang diharapkan untuk pemenuhan kebutuhan segmen pasar, meminimalkan perubahan mendadak dalam penjualan, menciptakan keyakinan pelanggan. Dalam Poitioning kita sering mendengar istilah Brand Positioning yang berarti penempatan merek di pasar. Selain itu terdapat juga Procedure Positioning yang dilakukan dengan cara menentukan produk pasar yang relevan, melakukan pendataan kebutuhan pelanggan yang mengidentifikasikan pesaing, menentukan standar evaluasi, menetukan perceptual map, mengidentifikasi kesenjangan posisi, merencanakan dan melaksanakan strategi positioning, dan memantau posisi. Tepat pukul 10.30 perkuliahan manaejemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.

reportase ketiga pertemuan ke empat "Segmentation and Targeting"

Senin 04 Maret 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan keempat dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Segmentation and Targeting. Segmentasi adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli. Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara yaitu mengelompokkan pembeli menurut kebutuhan, karakteristik, dan perilaku konsumen. Berdasarkan kebutuhan yaitu dengan melihat berbagai jenis kebutuhan seperti kebutuhan berdasarkan waktunya yaitu rutin, periodik, dan insidental atau sewaktu-waktu. Segmentasi memiliki dasar alternatif, yaitu pertama segmentasi demografis yang berarti melihat pada gender, usia, dan ukuran keluarga. Selanjutnya segmentasi sosio ekonomis yang memperhatikan pendapatan, pendidikan, dan kelas sosial. Ketiga adalah segmentasi psikografis yang menekankan pada perilaku dan gaya hidup konsumen. Dasar alternatif keempat adalah segmentasi geografis yang menjadikan lingkup pasar, kepadatan penduduk, iklim, atau segala hal yang berkaitan dengan lingkungan fisik, sebagai pertimbangannya. Terakhir adalah segmentasi penggunaan yaitu berbagai jenis pembeli berdasar intensitasnya, diantaranya heavy users (pembeli sering sekali), medium users (pembeli yang cukup sering), occasional users (pembeli yang jarang menggunakan) dan non users (bukan pembeli). Tepat pukul 10.30 perkuliahan manaejemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.

reportase 2 pertemuan ke-3, Lingkungan Pemasaran

Senin 25 Februari 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajmen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan ketiga dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Lingkungan Pemasaran. Sebagaimna yang telah disampaikan dosen bersangkutan bahwa ruang lingkup pemasaran terbagi dua yaitu Makro dan Mikro. Seorang Marketing Manajer tidak dapat bekerja seorang diri karna membutuhkan rekan atau kolega dari mikro maupun makro. Jadi Bisa kita simpulkan bahwa sebuah perusahaan atau Company setidak memiliki komponen atau konten sebagai berikut; 1) Manajer yang terampil, 2) Keuangan(dana), 3) Penelitian dan pengembangan, 4) Purchasing, 5) Proses Pengolahan (Manufacturing) 6) Pencatatan atau Pengklasifikasian (Accounting). Diakhir perkuliahan yang beliau sampaikan, beliau berpesan agar kita tidak hanya bekerja sesuai dengan jenjang yang kita pelajari sekarang melainkan dengan keterampilan yang kita miliki karna pekerjaan akan datang kepada kita sesuai dengan kemampuan kita dan kesungguhan kita akan keterampilan tersebut. Tepat pukul 10.30 perkuliahan mmanajemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.

Reportase 1, Pertemuan Ke-2 Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan

JAKARTA, Senin (18/2/2013). Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan pertemuan ke-2 ini berlangsung di Fakultas Ilmu Pendidikan, Gedung Daksinapati Universitas Negeri Jakarta Ruang 307. Ini adalah pertemuan kedua . Perkuliahan dimulai pukul 08.00 WIB dan dipimpin oleh Bapak Amril Muhammad, SE, M.Pd. selaku dosen mata kuliah tersebut. Materi perkuliahan pada hari itu adalah tentang pengertian Pemasaran dan Jasa (Marketing and Service). pada pertemuan tersebut, Dosen menyampaikan materi Marketing and Service. Terdapat pada definisi pemasaran itu sendiri "Marketing is social and managerial process by which individuals and groups obtain what the need and want through creating and exchanging products and value with others. dalam perkuliahan tersebut penulis menyimpulkan sebagai nerikut: Dalam pembuatan suatu produk atau jasa pertama dibutuhkan suatu nilai produk, jikalau produk memiliki nilai lebih maka timbul kepuasan dari pelanggan dan kepuasan ini akan memotivasi penyedia untuk meningkatkan kualitas sehingga terdapat transaksi yang lancar dan terjalin hubungan yang erat antara pembeli dan penyedia barang atau jasa. perkuliahan semakin menarik dengan adanya pertanyaan dan perkuliahan berakhir pada pukul 10.30

soal dan jawaban soal manajemen diklat

1. Aspek yang paling banyak diterapkan dari penelitian perilaku ilmu adalah salah satu yang memiliki minat dalam pelatihan eksekutif dan pengembangan laboratorium belajar.
mengapa laboratorium menjadi aspek yang penting dalam pekatihan ini??

Laboratorium pelatihan adalah istilah generik untuk berbagai pengalaman pendidikan yang dirancang (1) untuk meningkatkan sensitivitas individu untuk motif mereka sendiri dan perilaku, (2) untuk meningkatkan kepekaan mereka terhadap perilaku orang lain, (3) untuk memberi mereka pemahaman bagaimana orang lain melihat perilaku mereka dan terpengaruh olehnya, dan (4) untuk menentukan apa faktor memfasilitasi atau menghambat efektivitas kelompok. Metode yang paling umum dari pelatihan laboratorium yang digunakan oleh organisasi bisnis, khususnya sensitivitas laboratorium sejak awal 1960, telah pelatihan, yang merupakan jantung dari kelompok pelatihan.
Laboratorium pelatihan secara luas digunakan sebagai teknik pembangunan, meskipun dalam beberapa tahun terakhir, organisasi cenderung mengganti pelatihan laboratorium atau untuk melengkapi dengan latihan yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan
antara pengalaman laboratorium "murni" dan dalam situasi dan masalah pekerjaan.

2. Mengapa Abraham Maslow berasumsi bahwa manusia adalah hewan dan selalu ingin berjuang untuk tujuan dari berbagai jenis?
,
Maslow berpendapat bahwa orang inginkan karena mereka membutuhkan tujuan-tujuan tersebut. Selanjutnya, sedangkan ekspresi terbatas kebutuhan ini dapat bervariasi dari individu ke individu dan dari budaya ke budaya, ada kebutuhan dasar tertentu dan tahap pertumbuhan umum untuk semua makhluk-atau manusia setidaknya ada potensi dalam setiap orang.
Bahkan, kebutuhan ini dikategorikan ke dalam hirarki konseptual, disebut, cukup logis, hirarki kebutuhan.
• Psikologis kebutuhan. Ini adalah kebutuhan makanan, kehangatan, tidur, seks, dan lebih khusus kepuasan tubuh.
• Kebutuhan keamanan. Ini adalah perlu dilindungi dari bahaya dan kebutuhan keamanan psikologis.
• Kebutuhan rendah dan milik. Ini adalah kebutuhan dasar bagi orang lain, penerimaan sosial dan keanggotaan kelompok dan kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta dan kasih sayang.
• Kebutuhan harga diri. Ini adalah kebutuhan untuk: menghormati dan harga diri orang lain, serta kebutuhan harga diri.
• Pada kebutuhan acrtualization diri. Ini adalah persyaratan untuk mewujudkan potensi satu \ sepenuhnya, untuk menjadi apa yang kita mampu menjadi dan memperbarui "diri" nyata yang lebih dari inti tubuh.

3. Dalam penelitian Maslow bahwa orang yang benar-benar bersifat aktualisasi diri sangat jarang atau disebut langka. Mengapa terjadi deminikian?

Namun, sementara semua orang mungkin memiliki potensi untuk aktualisasi diri, penelitian Maslow menunjukkan bahwa orang yang berprestasi kunjungan mencapai tingkat di mana ada motivasi utama untuk aktualisasi diri. Orang yang benar-benar aktualisasi diri adalah spesimen yang langka. Mereka berorientasi realistis dan menerima diri sendiri, orang lain dan alam untuk apa yang mereka, mereka sangat spontan, mereka terpusat pada masalah daripada berpusat pada diri sendiri: mereka memiliki udara dari detasemen dan kebutuhan privasi, mereka otonom dan independen , mereka telah segar, bukan stereotip, orang menghormati dan hal-hal yang mereka memiliki pengalaman mistis atau spiritual yang mendalam, meskipun tidak harus agama, mereka mengidentifikasikan diri dengan semua orang daripada kelompok, mereka memiliki hubungan intim dengan orang yang dicintai khusus, dan hubungan ini cenderung lebih dalam dari yang dangkal, mereka memiliki nilai-nilai demokrasi dan sikap, mereka tidak bingung

4. Bagaimana proses pengayaan bekerja yang dimaksudkan Herzberg?

memperkaya pekerjaan adalah sesuatu tetapi peningkatan jumlah tugas. Bahkan, mereka mengacu pada ekspansi horizontal pekerjaan sebagai stasiun loading,
Ini berarti bahwa pekerjaan itu dirancang ulang untuk memasukkan tugas-tugas tambahan atau operasi kesulitan yang sama seperti pekerjaan pemeliharaan. Mereka bersikeras sedikit, jika ada motivasi nyata untuk hasil dari mendesain ulang jenis pekerjaan, karena tidak ada motivator dicatat, dan menambah pekerjaan membosankan tambahan untuk apa yang merupakan pekerjaan yang membosankan bahkan menurun motivasi saya. Sebaliknya, pekerjaan pengayaan atau beban pekerjaan vertikal, melibatkan pembangunan motivator untuk bekerja dengan mendelegasikan beberapa aspek perencanaan dan pengendalian, serta "melakukan" pekerjaan.

5. Argrys berpendapat bahwa ini selalu akan dikenakan jika individu merasa bahwa kebutuhan organisasi diberikan lebih diutamakan daripada mereka sendiri, dan ia berpendapat bahwa ini adalah kasus yang hampir universal dalam organisasi kontemporer. Mengapa demikian?

Karena Resep Argrys kompleks untuk meningkatkan organisasi kesehatan termasuk "terbuka" organisasi, di mana ada tujuan yang menantang bagi pekerjaan anggotanya yang memungkinkan beberapa aktualisasi diri, rasa sangat maju kepercayaan dan daya dukung, kompetensi interpersonal, sebuah demokratisasi pengambilan keputusan, dan desentralisasi pengaruh dan otoritas, ditambah kesadaran dari semua bagian kemerdekaan organisasi. Dia menekankan sifat dinamis organisasi, sebagai lawan dari pandangan statis. Selanjutnya, untuk meningkatkan selalu dipertahankan dengan menjaga efektivitas organisasi, sifat dinamis dari dua harus selalu dipertahankan dengan menjaga organisasi yang cukup fleksibel untuk berubah, tumbuh, memodifikasi, dan menyesuaikan struktur internal, peran, proses, praktik, dan bertujuan untuk mengatasi perubahan meresap dalam anggota dan lingkungan di mana itu ada.

6. Mengapa skinner memfokuskan pada modifikasi perilaku?
Skinner utama keprihatinan sebagai manipulasi dan kontrol perilaku. Ia hasil pada asumsi bahwa semua perilaku tertib dan sah dan bahwa semakin besar pemahaman sebab dan akibat, semakin besar potensi untuk perubahan dalam perilaku, atau, untuk menggunakan istilah nya, modifikasi perilaku. Sejauh ini posisinya tidak berbeda dari yang lain stimulus-respon psikolog. Perbedaan utama, bagaimanapun, adalah penekanan Skinner pada operan, yang ia mendefinisikan sebagai "respon yang beroperasi pada lingkungan dan mengubahnya." Faktor operan tidak selalu langsung berhubungan dengan stimulus diterapkan-misalnya, merupakan respon langsung terhadap suatu stimulus, mengubah respon telah cukup dikondisikan, seperti refleks menjatuhkan bara panas. Instrumental, sementara juga logis dan dirangsang oleh sesuatu di lingkungan, tidak selalu dapat ditelusuri ke diamati stimulus-misalnya, menyeberang dari satu sisi jalan.
7. Bagaimana skinner meodifikasi inti perilaku tersebut?
Inti dari metode penguatan Skinner modifikasi perilaku. Setiap kali ada perilaku yang diinginkan, baik dalam respon langsung terhadap suatu stimulus diterapkan atau operan dihargai dalam rangka untuk meningkatkan kekambuhan mereka. Ini adalah penguatan positif. Sebaliknya, setiap kali ada perilaku yang tidak diinginkan dihukum, dalam rangka untuk mengurangi kemungkinan kekambuhan. Penguatan pengkondisian operan sering akan menyebabkan perilaku yang akan, oleh karena itu, teori ini sering disebut sebagai penguat pengkondisian operan operan. Perilaku menjadi "dikunci" jika hadiah (atau hukuman) mengikuti perilaku segera, karena subjek lebih mudah terkait faktor memperkuat perilaku. Meskipun ini merupakan pemain utama dalam memperkuat pertimbangan instrumental hampir sama pentingnya adalah rencana penguatan. Setelah subjek memiliki perilaku hadiah-terkait, dan memotong penghargaan yang diberikan tidak teratur. Misalnya, daripada mengelola pahala setelah setiap demonstrasi perilaku (yang dapat mengurangi asosiasi subyek dan penguatan operan nya), salah satu dari memberikan penghargaan intermiten, yang cenderung untuk meningkatkan tingkat respon: subjek terus melakukan perilaku sampai ia dihargai. Penghargaan variabel atau intermiten lebih mungkin untuk membuat tanggapan yang dipelajari lebih tahan terhadap kepunahan.

8. Bagaimana cara menerapkan Teori sistem bertingkat (SST) dengan waktu yang singkat maupun waktu yang lama?
Meskipun tidak mungkin dalam ruang ini untuk membahas cara sederhana yang sama semua konsep yang terkandung dalam SST, adalah penting untuk mempertimbangkan beberapa prinsip terkait yang digunakan untuk menentukan sifat pekerjaan dalam strata masing-masing organisasi dan evaluasi orang kemampuan untuk tampil baik di setiap strata. Di antara konsep-konsep kunci dari SST adalah lamanya waktu dan tenggat waktu. Waktu adalah variabel umum untuk kedua karena banyak cara untuk menggambarkan pekerjaan aud. struktur, faktor waktu yang mudah dimengerti dengan mudah diukur

Periode waktu mengacu pada tugas dengan durasi terpanjang ke tingkat hirarki masing-masing. Pada strata yang lebih rendah, tugas-tugas ini adalah dari durasi yang relatif pendek dan dilakukan selama periode waktu yang singkat. Tingkat tertinggi, namun, lamanya waktu termasuk keputusan strategis dan tindakan, yang, oleh kebutuhan, memiliki rentang waktu yang sangat lama. Pada strata yang lebih rendah tugas bahkan lebih lama mungkin memiliki durasi yang relatif singkat, dan konsekuensinya akan terlihat segera untuk durasi lapisan atas dan dampak memang jarak jauh

Sementara panjang waktu menjelaskan tugas untuk melakukan pekerjaan dan tujuan pekerjaan jangka, waktu-terkait yang digunakan untuk menggambarkan kompleksitas dari tugas orang-orang lagi mampu menangani. Kalender adalah ukuran dari tingkat atau strata pekerjaan orang. Semua pekerjaan memiliki batas-batas tertentu atau persyaratan yang menentukan apa yang seseorang harus atau tidak harus mendapatkan pekerjaan. Kualifikasi dalam konstruksi ini adalah "kebijaksanaan" dalam melaksanakan pekerjaan. Tugas yang lebih kompleks dan tingkat organisasi yang tepat karena tinggi, orang lebih merupakan kebijaksanaan adalah dalam cara kerja dan ambiguitas semakin dia wajah dalam melaksanakan kebijakannya dalam nya kinerja.

Dengan kata lain, pekerjaan yang paling melibatkan berbagai tugas, tetapi jangka waktu ini didasarkan pada tugas mengambil terpanjang untuk menyelesaikan. Namun, tugas terpanjang mungkin tidak menjadi mayoritas tugas untuk menyelesaikan, tetapi mereka adalah ukuran yang paling penting dari pekerjaan. Kerangka waktu adalah ukuran dari kemampuan individu untuk melakukan tingkat hirarki dengan meningkatnya kompleksitas cara lain untuk melihat kerangka waktu untuk menilai berapa lama seseorang dapat ditinggalkan untuk melakukan tugas tanpa membelok-kursus atau menyebabkan masalah bagi organisasi.

9. Setelah terjadi perang dunia kedua banyak terdapat pengangguran dikarenakan paradigm yang telah berubah atau bias disebut pergeseran paradigm. Bagaimana anda menyikapi pernyataan ini?

Pergeseran paradigma yang sering terjadi tetapi biasanya melalui proses kompleks mengubah keyakinan seseorang dan sikap, apakah direncanakan atau tidak, apakah sebagai akibat dari tindakan sadar atau sebagai akibat dari pengalaman baru dan berbeda. Sebagai contoh, sampai setelah Perang Dunia II, banyak orang mengadakan paradigma Jepang sebagai, mundur orang-orang yang menghasilkan barang permusuhan murah. Paradigma saat ini Jepang sebagai kekuatan (bisa dibilang) yang dominan di dunia ekonomi dan sejauh pelari depan dalam berbagai bentuk teknologi hampir tidak dapat membayangkan tidak lama lalu.
Demikian pula, pergeseran paradigma terjadi pada tingkat pribadi dan tentunya dalam kehidupan organisasi, dan ini biasanya kompleks, juga. Sebagai contoh, setelah beberapa dekade berteori dan berbicara tentang hal itu, banyak organisasi yang benar-benar mendirikan swakelola kelompok kerja. Selain pemilihan anggota kelompok dan re-engineering sebagai proses alur kerja yang spesifik, sering pergeseran paradigma yang direkrut pertama. Kemungkinan, ini melibatkan pergeseran paradigma radikal pada bagian dari manajemen untuk e, setidaknya, melemparkan beberapa pandangan tradisional kontrol manajerial dan beralih ke paradigma baru yang mencakup keyakinan pada orang \ 's kecerdasan, integritas, kreativitas, dan rasa tanggung jawab, untuk mengatur kelompok kerja di mana kelompok itu sendiri mengelola perilaku individu dan kelompok, kualitas, output, dan produktivitas.

10. Seiring majunya zaman dan berkembangnya teknologi masih saja terdapat kesalahan yang terjadi tanpa sebuah individu penggerak atau pemimpin yang mempunyai visi masa depan organisasi. Mengapa visi organisasi dinyatakan begitu penting?

Kepemimpinan tercerahkan harus, memiliki visi masa depan organisasi, maka keterampilan untuk menanamkan visi bahwa orang-orang organisasi, diimbangi dengan komitmen yang kuat untuk menciptakan masa depan dari keinginan organisasi. Jelas, ini tipe kepemimpinan melibatkan lebih dari sekedar mengelola atau mengelola sebuah bisnis, itu lebih dari mengatasi masalah diskrit dalam organisasi, lebih dari membuat modifikasi atau penyesuaian dalam paradigma lama. Sebaliknya, di dalamnya termasuk memiliki keberanian untuk membuat perubahan radikal dalam semua sistem komplemen dan proses organisasi, pendekatan holistik untuk mengubah yang tidak kurang dari transformasi total organisasi.
Organisasi harus mengubah pertumbuhan eksponensial; atau Menyadari perlunya perubahan radikal, organisasi avant garde dan pemimpin mereka telah mengulurkan tangan untuk mengambil keuntungan dari semua keahlian mereka dan organisasi mereka dapat mengumpulkan dan mereka telah kumpulkan tersebut. Kontribusi terbaik dari disiplin ilmu yang relevan dan erat, termasuk kontribusi besar dari ilmu-ilmu perilaku dan perilaku wawasan ilmu khusus menjadi orang-orang dalam organisasi organisasi yang ada, kisah mereka adalah contoh yang dramatis dari transformasi dan jumlah mereka meningkat.

reportase kesepuluh

Jakarta, 19 Desember 2011

Bapak Amril Muhammad, S.E, M.Pd selaku dosen mata kuliah Manajemen Diklat sekitar pukul 08.00 WIB, di ruang 306 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta.


Dalam pertemuan tersebut, kami mengumpulkan 10 soal pertanyaan untuk UAS sesuai dengan terjemahan masing-masing. Beliau mengoreksi satu per satu tugas tersebut kemudian menyuruh kami untuk merevisi 10 pertanyaan tersebut karena masih banyak yang salah dalam pembuatan pertanyaanya. Dalam pembuatan pertanyaan itu seharusnya dimulai hanya dengan kata mengapa dan bagaimana saja. Pada pertemuan kali ini saya tidak sempat mengumpulkan tugas tersebut karena kelalaian yang telah saya perbuat.


Farhan Baharudin (1445096065)
MP NonReg 2009

reportase kesembilan

Jakarta, 12 Desember 2011


Dalam perkuliahan Manajemen Diklat dengan dosen yang bernama Bapak Amril Muhammad di ruangan 306 FIP UNJ pada pukul 08.30 WIB. Dalam perkuliahan tersebut , dalam perkuliahan kali ini beliau tidak bisa mengajar terlalu lama dikarenakan beliau harus menghadiri acara penutupan magang. Beliau menyuruh kita untuk mengumpulkan tugas anggaran pelatihan yang telah kami buat sebelumnya. Kemudian beliau memeriksa beberapa tugas tersebut termasuk tugas saya, dan hanya terdapat beberapa kesalahan dalam pembuatan anggaran tersebut yang terletak pada format penulisan dan pada volume jumlah yang dibutuhkan.
Kemudian beliau menginformasikan kepada kami bahwa untuk hari Senin berikutnya diharapkan untuk mengumpulkan 10 pertanyaan pada mashing-masing tugas translate yang telah diberikan pada awal perkuliahan untuk UAS.


Farhan Baharudin (1445096065)
MP NonReg 2009

reportase kedelapan

jakarta, 21 November 2011

Perkuliahan hari ini pak amril menjelaskan bagaimana menghitung rincian anggaran dalam suatu peltihan. Dengan menggunakan Microsoft Excel, beliau merincikan anggaran dari Persiapan, Pelaksanaan, dan Pelaporan.

Farhan Baharudin (1445096065)
MP NonReg 2009

reportase ketujuh

Jakarta, 14 November 2011

setelah memeriksa beberapa tugas pada minggu sebelumnya, pak amril memberikan format tugas tambahan yaitu mengenai penjelasan rincian kebutuhan pada tempat pelatihan. Dan mengenai tempat pelatihan yang akan digunakan, masing-masing mahasiswa harus men-survey tempat, yang nantinya hasil survey dapat berupa brosur, misal yang terdapat pada hotel.

Farhan Baharudin (1445096065)
MP NonReg 2009

reportase keenam

Jakarta,07 November 2011


pertemuan kali ini pak amril menjelaskan tentang cara membuat sebuah modul, hal-hal apa saja yang perlu di perhatikan dalam membuat sebuah modul. Setelah beliau menjelaskan tentang cara membuat modul kemudian beliau menjelaskan tentang cara membuat jadwal pelatihan beserta anggarannya. Namun, ternyata mahasiswa masih ada tugas selain membuat modul, yaitu jadwal pelatihan. Beliau memberikan contoh dan menjelaskan apa saja yang harus dikerjakan mahasiswa.

Farhan Baharudin (1445096065)
MP NonReg 2009

reportase kelima

Jakarta, 31 Oktober 2011

pertemuan kali ini beliau mengoreksi kembali hasil pekerjaan kami dalam membuat struktur program pelatihan.

Namun, masih banyak yang salah dalam pemilihan mata diklat. sehingga mahasiswa diberikan kesempatan untuk memperbaikinya. pak amril juga menawarkan dirinya untuk dimintai pendapat atau bertanya kepadanya atas kendala yang dihadpi mahasiswa dalm pembuatan tugas ini.

Tugas selanjutnya membuat silabus yang mengandung beberapa konten sebagai berikut; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sarana / sumber belajar dan penilaian, yang sebelumnya terlebih dahulu. Mahasiswa dapat melihat contoh yang sudah diberikan dosen dan diberi waktu untuk membuat di kelas. Berhubung jam pelajaran telah usai, tugas membuat silabus menjadi PR dikumpulkan minggu depan.


Farhan Baharudin (1445096065)
MP NonReg 2009

reportase keempat

Jakarta, 17 Oktober 2011

Pertemuan kali ini pak amril mereview tugas yang telah dikumpulkan pada minggu sebelumnya. Beliau memeriksa satu persatu tugas mahasiswa. Namun karena banyaknya tugas yang masih salah, Pak amril memberi waktu batas terakhir untuk mengumpulkan tugas yang sudah direvisi yaitu pada keesokan harinya pada pukul 12 siang kepada penanggung jawab mata kuliah Manajemen Diklat.

Setiap kelompok merevisi tugas, pak amril memberikan format penulisan tentang Struktur Program Pelatihan sebagai berikut:
* Nama Lembaga
* Nama Pimpinan
* Nama Jabatan
* Posisi di Struktur Organisasi
* Uraian Tugas
* Persyaratan Pemegang Jabatan
* Kompetensi Inti
* Kompetensi Pendukung
* Kompetensi Lainnya

Sebelum berakhirnya pertemuan, pak amril menginformasikan bahwa kemungkinan minggu depan atau pada pertemuan selanjutnya beliau tidak dapat hadir dikarenakan ada tugas diluar.


Farhan Baharudin (1445096065)
MP NonReg 2009

reportase ketiga

jakarta, 10 Oktober 2011

Di kesempatan kali ini pak Amril Muhammad menjelaskan langkah penyusunan kurikulum.
Dalam menyusun kurikulum perlu diperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah menentukan kompetensi yang terbagi menjadi 3 bagian; 1) kompetensi Utama, 2)Kompetensi Pendukung 3)Kompetensi Lainnya

Setelah menjabarkan tentang bagaimana menyusun kurikulum, kemudian mahasiswa diminta untuk membuat contoh kurikulum sesuai dengan langkah-langkah yang telah beliau jabarkan. Menentukan nama jabatan, menguraikan tugas, menentukan kompetensi , serta membuat struktur kurikulum. Karena keterbatasan waktu, perkuliahan harus diakhiri dan Pak Amril mempersilahkan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas dirumah dan dikumpulkan pada keesokan harinya kepada penanggung jawab mata kuliah Manajemen Diklat.



Farhan Baharudin ali (1445096065)
MP NonReg 2009

reportase kedua

Senin 03 oktober 2011

Dalam pertemuan ke-3 kali ini dosen manajemen diklat kami Bapak Amril Muhammad, SE., M.pd beliau menjelaskan tentang Struktur Organisasi, beliau meminta kami untuk membuat sebuah bagan Struktur Organisasi. Sebelumnya beliau memberikan contoh susunan struktur organisasi yang sudah di buatnya melalui microsoft office power point. Lalu kami membuat susunan struktur organisasi tersebut sesuai dengan bidang yang sudah kami tentukan di mata kuliah sebelum nya.

Dari pertemuan kali ini pak amril ingin kami menjabarkan struktur organisasi secara lengkap dari lembaga yang telah kami buat, tidak hanya itu kami juga di minta untuk membuat job descriptionnya, serta menentukan jenis pelatihan apa saja yang diperlukan dalam masing –masing jabatan dalam sebuah organisasi tersebut.


Farhan Baharudin (1445096065)
MP NonReg 2009