Filosofi Nama Institut Pendidikan

Agrarians Batavians berasal dari dua kata yaitu agrarians dan Batavians, agrarian diambil dari sebuah kata agraria yang biasa kita dengar berkaitan dengan bidang pertanian adapun Batavian diambil dari kata Batavia sebutan untuk kota Jakarta pada masa lampau. Agrarians Batavians merupakan sebuah nama organisasi kepemudaan yang tergerak membangun dan menghidupkan penghijauan khususnya didaerah kota maupun pinggiran bertempat di sekitar Jakarta timur. Dengan mengambil fokus pada lahan yang yang ada dan menyulap sebuah perkampungan kumuh menjadi perkampungan hijau. Awal mulanya terbentuk Agrarians Batavians bermula dari sekumpulan remaja dengan hobi bersepeda dan terbesit ingin mengubah lingkungan mereka yang kumuh dan banyak asap kendaraan menjadi lingkungan asri dan nyaman.

Reportase ketujuh

Senin 15 April 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan kedelapan dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Pengaruh Merk Dagang dan Konsep Nilai. Materi disampaikan kelompok 4 sebagai kelompok penyaji Merek adalah nama atau istilah yang digunakan untuk produk kita. Merk harus mengandung filosofis produk dan memiliki makna. Bagian dari merk yaitu adalah nama merk yang berupa kumpulan huruf, kata, atau angka dan tanda merk yang berupa simbol atau desain yang mewakili merk. Merk dapat menggambarkan jenis usaha, status, lokasi, nama orang, atau sejarah. Karakteristik merk yang baik yaitu merk mampu mengingatkan sesuatu dengan karakteristik produk, mudah dieja, mudah dibaca, mudah diingat, merk dapat diadaptasi oleh produk baru, merk dapat didaftarkan dan dilindungi hak patennya. Tepat pukul 10.30 perkuliahan manaejemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.

Reportase Ke-6

Senin 08 April 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan ketujuh dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Penciptaan dan Pengembangan Produk. Materi disampaikan kelompok 3 sebagai kelompok penyaji Produk dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu: convenience product, shopping product, speciality product, unsought product.Tahapan dalam menciptakan dan mengembangkan produk adalah pertama konsepsi ide, ide mengenai produk harus segar dan brilian sesuai dengan tujuan perusahaan. Ide juga bisa datang dari konsumen yang menggunakan produk serupa. Setelah ide-ide telah ditampung oleh perusahaan, selanjutnya menyaring ide produk apabila ide yang ada terlalu banyak. Kedua, analisis bisnis yaitu menentukan harga investasi yang dibutuhkan, seberapa besar potensi pasar, seberapa besar target penjualan perusahaan dan kemungkinan laba yang diperoleh perusahaan, kemungkinan laba ini dapat dijadikan sebagai target bagi perusahaan. Ketiga, riset pasar yaitu mengindentifikasi kebutuhan pasar lalu setelah mengetahuinya kita harus lihat produk yang akan kita buat sudahkah memiliki pesaing atau belum. Pengembangan produk yaitu kita dapat membuat prototype dari produk untuk dikembangkan dan diuji kelayakannya di masyarakat, namun sebelum diuji kepada masyarakat produk harus telah diuji oleh tim internal perusahaan terlebih dahulu. Tepat pukul 10.30 perkuliahan manaejemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.

Reportase kelima "Bauran pemasaran"

Senin 25 Maret 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan keenam dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Bauran Pemasaran. Materi disampaikan oleh kelompok penyaji yaitu kelompok 2. Bauran pemasaran yang juga dikenal dengan istilah marketing mix adalah kumpulan alat taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk memperoleh tempat di masyarakat. Bauran ini masih sangat erat kaitannya dengan Positioning. Bauran pemasaran memiliki empat elemen yaitu Product, Price, Place, dan Promotion. Product adalah rancangan kita terhadap produk yang akan dipasarkan seperti desainnya, fitur produk, nama produk, dan merek produk. Price adalah harga yang berkaitan dengan produk yang akan dipasarkan seperti daftar harga dari produk kita, potongan harga yang akan diberikan kepada pembeli, periode pembayaran jika kita akan memberlakukan sistem kredit dalam menjual produk dan persyaratan kredit yang harus dipenuhi oleh pelanggan. Place adalah tempat yang akan kita jadikan sebagai lokasi pemasaran, hal-hal yang termasuk didalamnya adalah saluran, daerah cakupan, pemilihan lokasi penjualan, transportasi yang digunakan agar produk bisa sampai di tempat tujuan. Promotion adalah langkah yang dilakukan oleh penjual agar masyarakat dapat mengenal produknya dan membelinya. promosi dapat dilakukan dengan memasang iklan di berbagai media, melalui penjualan pribadi, promosi penjualan dan membina hubungan dengan masyarakat. Tepat pukul 10.30 perkuliahan manaejemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.

reportase ke empat pertemuan kelima "Positioning"

Senin 18 Maret 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan kelima dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Positioning. Materi disampaikan kelompok 1 sebagai kelompok penyaji Positioning dapat diartikan sebagai upaya menempatkan produk dan merek dalam persepsi pembeli. Positioning bertujuan untuk menempatkan produk di pasar sehingga berbeda dengan pesaing, memposisikan produk hingga dapat menyampaikan hal pokok, mencapai hasil yang diharapkan untuk pemenuhan kebutuhan segmen pasar, meminimalkan perubahan mendadak dalam penjualan, menciptakan keyakinan pelanggan. Dalam Poitioning kita sering mendengar istilah Brand Positioning yang berarti penempatan merek di pasar. Selain itu terdapat juga Procedure Positioning yang dilakukan dengan cara menentukan produk pasar yang relevan, melakukan pendataan kebutuhan pelanggan yang mengidentifikasikan pesaing, menentukan standar evaluasi, menetukan perceptual map, mengidentifikasi kesenjangan posisi, merencanakan dan melaksanakan strategi positioning, dan memantau posisi. Tepat pukul 10.30 perkuliahan manaejemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.

reportase ketiga pertemuan ke empat "Segmentation and Targeting"

Senin 04 Maret 2013 diruang 307 gedung Daksinapati berlangsung kuliah Manajemen Pemasaran yang diampu oleh Bapak Amril Muhammad, SE. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan. Pada hari tersebut ialah pertemuan keempat dalam perkuliahan sesuai dengan silabus yang membahas tentang Segmentation and Targeting. Segmentasi adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli. Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara yaitu mengelompokkan pembeli menurut kebutuhan, karakteristik, dan perilaku konsumen. Berdasarkan kebutuhan yaitu dengan melihat berbagai jenis kebutuhan seperti kebutuhan berdasarkan waktunya yaitu rutin, periodik, dan insidental atau sewaktu-waktu. Segmentasi memiliki dasar alternatif, yaitu pertama segmentasi demografis yang berarti melihat pada gender, usia, dan ukuran keluarga. Selanjutnya segmentasi sosio ekonomis yang memperhatikan pendapatan, pendidikan, dan kelas sosial. Ketiga adalah segmentasi psikografis yang menekankan pada perilaku dan gaya hidup konsumen. Dasar alternatif keempat adalah segmentasi geografis yang menjadikan lingkup pasar, kepadatan penduduk, iklim, atau segala hal yang berkaitan dengan lingkungan fisik, sebagai pertimbangannya. Terakhir adalah segmentasi penggunaan yaitu berbagai jenis pembeli berdasar intensitasnya, diantaranya heavy users (pembeli sering sekali), medium users (pembeli yang cukup sering), occasional users (pembeli yang jarang menggunakan) dan non users (bukan pembeli). Tepat pukul 10.30 perkuliahan manaejemen pemasaran pada pertemuan tersebut diakhiri.