syarat dan kekuatan pemimpin

syarat dan kekuatan pemimpin




1.1 Pengertian Kepemimpinan

Soerjono soekanto ( Sosiologi Suatu Pengantar, 1990: 318 ) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang ( yaitu pemimpin atau leader ) untuk mempengaruhi orang lain ( yaitu yang dipimpinnya atau pengikut – pengikutnya ), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana yang dikehendaki oleh pemimpin tersebut.



Stephen P. robbins ( Perilaku Organisasi, 2003:432 ) menjelaskan bahwa kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran.



Soepardi ( 1988 ) merumuskan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mengerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, bahkan menghukum (kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.



Seseorang dapat menjalankan kepemimpinan semata – mata karena kedudukannya dalam organisasi itu. Tidak semua pemimpin itu manajer, dan sebaliknya, dan tidak semua manajer itu pemimpin. Hanya karena organisasi memberikan kepada manajernya hak formal tertentu tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan mampu memimpin secara efektif.



1.2 Syarat Menjadi Pemimpin

Anda bisa jadi pemimpin andal, asal memenuhi syarat berikut :

1. Problem Solver

Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan mencari jalan keluar dari permasalahan. Mulailah bertindak tegas, dan hapulah cara plin-plan. Jangan pula memupuk kebiasaan melarikan diri dari tanggung jawab. Sebagai ‘nakhoda’, andalah yang berkewajiban mengemudikan ‘kapal’ ke arah yang benar.

2. Bersikap Positif

Setiap orang tidak luput dari kesalahan, bila hal ini menimpa anak buah anda jangan langsung mencecarnya dengan segudang omelan. Selidiki latar belakang permasalahan sehingga anda bisa bersikap proporsional. Jika anda melakukan kesalahan, tidak perlu ragu mengakuinya dan meminta maaf kepada orang-orang terkait, dan jangan lupa melakukan perbaikan untuk kesalahan tersebut.

3. Komunikasi

Karyawan sebaik apa pun akan kehilangan arah bila dibiarkan ‘jalan dalam gelap’. Sebagai pemimpin anda perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan bersama yang hendak diraih dan strategi mencapainnya. Bekali pula anak buah dengan penilaian terhadap hasil kerjanya selama ini, sehingga mereka bisa belajar cara melakukan tugas dengan benar. Pelihara komunikasi 2 arah dengan bawahan dan mintalah feedback dari mereka setiap kali anda meluncurkan kebijakan baru.

4. Menjadi Inspirasi

Seorang pemimpin harus bisa menerapkan standar dan jadi contoh bagi anak buahnya. Jadilah inspirasi bagi bawahan. Update benak anda dengan informasi terkini, tidak pelit membagi pengalaman, dan patuhi peraturan yang anda buat sendiri.

5. Tumbuhkan Motivasi

Berikan penghargaan terhadap prestasi sekecil apa punyang dilakukan anak buah. Bahkan karyawan yang paling telat sekalipun akan berusaha memperbaiki diri apabila anda memujinya ketika ia datang tepat waktu (apalagi jika pujian itu diberikan tanpa terkesan menyindir). Secara berkala , ajukan pula pertanyaan dan tantangan yang mampu merangsang kreativitas berpikir anak buah. Misal, meminta ide mereka untuk proyek kecil.

6. Hubungan Baik

Jalin hubungan profesional dan interpersonal yang harmonis dengan anak buah. Ingat, dibalik statusnya sebagai bawahan, karyawan memiliki pribadi yang unik dan masalah tertentu. Luangkan waktu untuk mengenal karyawan secara personal sehingga anda melakukan coaching tepat sasaran.

7. Turun Gunung

Anda tidak boleh merasa bebas dari kewajiban dan melakukan ‘dirty job’ atau pekerjaan anak buah. Seorang pemimpin akan dihargai anak buahnya apabila ia bersedia turun ke lapangan tak asal main perintah. Semakin hebat lagi hormat anak buah bila pekerjaan itu bisa diselesaikan dengan lancar. Itu menunjukkan kualitas anda pada anak buah.

Syarat dan Prinsip Proses Kepemimpinan

* Bahwa seorang pemimpin harus memiliki kepribadian yang terpuji antara lain: periang, ramah, bersemangat, pemberani, murah hati, spontan, percaya diri, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
* Paham dan menguasai tujuan yang hendak dicapai dan mampu mengkomunikasikan kepada bawahan.
* Berwawasan lebih luas dibidang tugasnya dan bidang-bidang lain yang relevan.
* Memiliki kemampuan yang lebih tinggi daripada orang - orang yang dipimpinnya
* Memiliki keinginan yang terus - menerus untuk belajar menyesuaikan kemampuan dengan perkembangan dan tujuan organisasi yang dipimpinnya.

2.3 Kekuatan Kepemimpinan

Untuk menjadikan kepemimpinan yang kuat diperlukan sumber-sumber kekuatan yang ada dan dimiliki setiap pribadi :

1. Kekuatan Peran

Kekuatan peran berasal dan kedudukan yang anda pegang. mi bukan kekuatan yang datang dan pengetahuan atau pengalaman. Ia juga bukan kekuatan yang datang dan sifat-sifat kepribadian anda. Kekuatan peran berhubungan dengan kedudukan anda lepas dan siapa yang mendudukinya. Saat seseorang dinaikkan dalam peran seorang penyelia, ia mendapatkan kekuatan. Kita semua sudah melihat penyalahgunaan kekuatan peran, bahkan path tingkat yang terendah sekali pun.



1. Kekuatan Pengetahuan

Kekuatan pengetahuan berasal dan pengertian akan keterampilan dan teknik yang diperlukan untuk perilaku efektif dalam suatu peran tertentu. Karena masyarakat kita menjadi makin teknis dan peran menjadi makin dispesialisasikan, kekuatan pengetahuan menjadi makin penting.

Jika seseorang memutuskan untuk bekerja membangun keterampilan mereka, sumber-sumber kekuatan dengan segera muncul. Jika hal ini terjadi, pertimbangan-pertimbangan yang berikut muncul :

* Bagaimana orang bisa menggunakan semua sumber kekuatan secara sensitive ?
* Kapan paling baik untuk mengambil kekuatan dan satu sumber dibandingkan dengan sumber yang lain?
* Bagaimana orang bisa mencapai “keseimbangan” yang sempurna atau yang terbaik dalam penggunaan ketiga sumber itu sehari-hari ?

Sepanjang sejarah peradaban manusia pemimpin yang sukses dalam menjalankan tugas kepemimpinannya didalam banyak bidang kehidupan seperti yang diperlihatkan oleh para Nabi dan Rasul , umumnya kekuatan kepemimpinan mereka terbangun diatas kekuatan - kekuatan berikut :

1. Kekuatan Posisi

Banyak catatan sejarah menunjukkan bahwa sejumlah pemimpin mendapatkan loyalitas dan kesetian serta komitmen berjuang dari orang orangnya , karena sang pemimpin memiliki legitimasi yang kuat pada posisi nya. Dalam kehidupan pertumbuhan agama agama besar biasanya para Nabi dan Rasul memiliki kekuatan memimpin karena memang posisi dan kedudukan mereka secara massal diakui karena memang ada bukti bukti yang tidak terbantahkan. Yang paling fenomenal adalah kitab suci yang mereka terima dan mereka sebarkan dari Tuhan.







1. Kekuatan Kepribadian

Nabi dan Rasul dalam sejarah penyebaran agama tidak hanya punya kekuatan memimpin karena posisi dan legitimasinya yang begitu kuat , tetapi sekaligus biasanya mereka adalah pribadi yang tumbuh dari perkembangan kepribadian yang lengkap dan berkualitas .

1. Kekuatan Hubungan

Biasanya mereka yang mampu mencapai tangga kepemimpin yang begitu sempurna juga memperlihatkan kualitas hubungan kemanusian yang begitu menawan .Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki dukungan yang begitu luas dan loyalitas yang begitu kuat dari para pengikutnya . Jika kita kembali kepada Muhammad yang ditempatkan sebagai orang yang paling berpengaruh oleh Michael Heart , maka kita akan menjumpai fakta bahwa jumlah orang orang yang bisa ditariknya untuk menjadi pengikutnya justeru lebih banyak karena faktor kekuatan hubungan kemanusiaan yang berhasil dibina Muhammad dengan orang orangya melalui daya tarik kepribadiannya .Kekuatan hubungan yang terbina melalui daya tarik kekuatan kepribadian akan jauh lebiah kuat apabila dibandingkan dengan kekuatan hubungan yang terbinaa melalui kekuatan daya tarik harta.

1. Kekuatan Keahlian

Akan tetapi pengamatan lebih jauh yang membuat kita semakin takjub kepada Muhammad adalah keahlian yang dimilikinya sebagai pemimpin .Dia sangat kuat dalam memimpikan masa depan .Dia amat ahli dalam berhubungan dan membina manusia .Mereka amat ulung dalam meletakkan strategi perjuangan .Dia begitu terampil dalam mengeksekusi rencana .Dia lihai dan cerdas dalam berkomunikasi dan bernegosiasi.

1. Kekuatan Tugas

Pada akhirnya ketika mengeksekusi tugas tugas kepemimpinanlah yang membuat para pemimpin besar itu benar benar bisa diakui kepemimpinannya. Kekuatan posisi , kepribaidan , hubungan , keahlian bermuara disini . Saat tugas tugas kepemimpinan dieksekusinya satu persatu itulah saat dimana kita bisa mengakui bahwa mereka tidak mungkin bisa memimpin kecuali mereka memiliki posisi sosial yang kuat , kekuatan kepribadian yang menggerakkan , beragam keahlian yang memudahkan tugasnya , serta basis dukungan yang tercipta dari hubungan yang berkualitas dengan orang orangnya.

Pengertian Administrasi Pendidikan

Untuk dapat memahami administrasi pendidikan secara keseluruhan, maka perlu terlebih dahulu membahas titik awal pengertian administrasi. Secara sederhana administrasi ini berasal dari kata latin “ad” dan “ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”. Secara bebas diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Kini administrasi ini mempunyai pengertian atau konotasi yang luas.

Secara garis besarnya pengertian itu antara lain:
1) Mempunyai pengertian sama dengan manajemen
2) Menyuruh orang agar bekerja secara produktif
3) Memanfaatkan manusia material, uang metode secara terpadu
4) Mencapai suatu tujuan melalui orang lain
5) Fungsi eksekutif pemerintah

Bahkan banyak orang yang beranggapan bahwa administrasi itu sama dengan pekerjaan juru tulis, klerk, tata usaha, yang dimaksudkan administrasi di sini tentu saja bukan pengertian yang terakhir itu. Administrasi adalah upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerja sama. Efektif dalam arti hasil yang dicapai upaya itu sama tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya dan waktu yang ekonomis. Selain manusia dan tujuan, administrasi sangat memperdulikan keadaan sumber. Sumber adalah segala hal yang membantu tercapainya tujuan, baik berupa tenaga, material uang ataupun waktu.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya yang menjadi perhatian administrasi adalah tujuan, manusia sumber dan juga waktu. Maka akan menampakkan dirinya sebagai suatu kesatuan sosial tertentu, yang sering disebut organisasi. Dan demikian dapat disimpulkan bahwa administrasi itu adalah subsistem dari organisasi itu sendiri yang unsur-unsurnya terdiri dari unsur organisasi yaitu tujuan, orang-orang, sumber dan waktu
Secara umum dapat dinyatakan bahwa organisasi itu adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Menurut


jenisnya organisasi itu terdiri dari tiga jenis yaitu :

# Organisasi formal
Organisasi yang secara formal menetapkan tujuan yang akan dicapainya itu dengan tertulis berdasarkan peraturan atau hukum yang berlaku, menetapkan pola kegiatan, dan menekan pada koordinasi dan hierarki kewenangan

# Organisasi sosial
Organisasi yang dibentuk berdasarkan tujuan yang tidak formal tetapi secara implisit terpaut dengan pola kerja yang longgar dan bahkan tidak ada hierarkis kewenangan termasuk kedalam jenis ini

# Organisasi informal
Organisasi yang terbentuk dalam organisasi formal tetapi tidak termasuk dalam struktur atau peraturan yang tertulis.


Dasar dan Prinsip Administrasi Pendidikan

Dalam kamus bahasa Indonesia (Poerwadarminta). Pengertian dasar semua dengan asas, yang berarti suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berpikir atau pendapat. Administrasi akan berhasil baik bila memiliki dasar-dasar yang tepat. dasar diartikan sebagai suatu kebenaran fundamental yang menjadi landasan dan pedoman bertindak dalam kehidupan masyarakat.

Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat dicapai sukses dalam tugasnya. Beberapa dasar dalam administrasi, antara lain :
# Prinsip efisien yaitu
Seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efisien dalam menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.

# Prinsip pengelolaan yaitu :
Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan)

# Prinsip pengutamaan tugas dan pengelolaan
Bila diharuskan untuk memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu yang sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif. Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugasnya operatif saja, maka pekerjaan pokoknya akan terbengkalai. Makin rendah taraf suatu organisasi, berarti semakin banyak pekerjaan operatif yang harus dilakukan oleh administrator

# Prinsip kepemimpinan yang efektif
Seorang administrator yang berhasil dalam tugasnya apabila ia menggunakan gaya kepemimpinan yang efektif, yakni yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia (human relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi (sikon) yang ada. Prinsip keempat ini perlu penjelasan. Administrator akan berhasil dalam melaksanakan tugasnya apabila ia sebagai pemimpin harus memelihara hubungan baik antara bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan pembagian dan penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai dengan jenis pekerjaannya. Ia tidak boleh terlalu mementingkan hubungan baik dengan anggotanya sehingga mengorbankan penyelesaian tugas secara baik dan tepat waktu.

Dengan demikian, gaya kepemimpinan yang tepat adalah memperhitungkan taraf kematangan anggota organisasi dengan situasi yang ada, bila telah terbina hubungan dengan baik, tetapi kesadaran untuk bekerja dari para anggota belum memadai, maka pemimpin harus berusaha menciptakan kesadaran kepada bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin.

# Prinsip kerjasama
Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasama antara seluruh anggota organisasi baik secara horizontal maupun vertikal.

Pelaksanaan kerja, bertujuan untuk mencapai efisiensi dalam menggunakan dana, tenaga, waktu serta adanya semangat untuk bekerja pada seluruh anggota organisasi. Dengan usaha berbagai sumber kerja yaitu, pikiran, tenaga, waktu dana yang tersedia.

Ada dua asas yang merupakan landasan kerja kegiatan administrasi pendidikan di sekolah yaitu :
# Asas adil
Pelaksanaan administrasi pada suatu negara bergantung pada sistem pendidikan yang dianut oleh negara tersebut

# Asas operasional / Prinsip
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) disebutkan bahwa sistem pendidikan sekolah di Indonesia mengalami pembaharuan yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan
Bentuk pembaharuan sistem pendidikan sekolah dicantumkan dalam bentuk kurikulum 1975. yang merupakan landasan operasional dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia.
Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 yaitu:
1. Prinsip fleksibilitas
2. Prinsip efisien dan efektifitas
3. Prinsip berorientasi pada tujuan
4. Prinsip kontinuitas
5. Prinsip pendidikan seumur hidup

Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan sederhana. Sergiovanni dan Carver (1975) menyebut empat tujuan administrasi yaitu :
1. Efektifitas produksi
2. Efisiensi
3. Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)
4. Kepuasan kerja

Tujuan administrasi pendidikan ini adalah menunjang tercapainya tujuan pendidikan. tujuan institusional pendidikan untuk semua tingkat dan jenis sekolah telah dibakukan oleh pemerintah dalam kurikulum 1975. tujuan institusional dirumuskan dalam tujuan umum dan tujuan khusus. Di mana tujuan umum itu dibentuk pertanyaan yang lebih mencakup hal yang luas sedang tujuan khusus dibentuk pertanyaan yang diajukan sudah dijabarkan secara khusus yang ditinjau dari tiga bidang pengembangan tingkah laku manusia melalui pendidikan, yaitu bidang pengetahuan, bidang keterampilan, dan bidang nilai dan sikap.

Bahwa tujuan administrasi adalah tidak lain agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan agar pendidikan muda tercapai. Dan administrasi pendidikan semakin lama dirasakan semakin rumit karena pendidikan juga menyangkut masyarakat atau orang tua murid yang terlibat langsung di dalam dunia pendidikan, apabila administrasi pendidikan semakin baik, bahwa kita harus yakin bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik, seperti yang diutarakan Sergiovani. Dan Carver (1975), ada 4 tujuan administrasi yaitu
- Efektivitas produksi
- Efisien
- Kemampuan menyesuiakan diri (adaptiveness)
- Kepuasan kerja

Fungsi Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan merupakan tindakan mengoordinasikan perilaku manusia dalam pendidikan untuk menata sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya. Sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif.

Ada tiga pola pandang tentang sekolah yang produktif, yakni administrator, psikolog dan ekonomi
# Pandangan administrator
Administrator bertanggung jawab untuk mengolah sistem pendidikan.

# Pandangan Psikologi
Mereka mengaitkan ukuran sekolah yang produktif dengan perubahan perilaku dari peserta didik, yang mencakup pertambahan pengetahuan nilai dan peningkatan kemampuan lainnya dan mengaitkan pula input yang tersedia.